Senin, 19 Maret 2012

Takut ASI kering


Ini adalah pertama kalinya aku harus meninggalkan Avis, yang masih aktif asi, untuk kegiatan ke luar kota beberapa hari. Emang sih aku sudah tidak "memerah" lagi sejak Avis 8 bulan. Jadi sekarang dia sudah mengenal susu formula, tapi masih tetap "mimik" asi selama aku berada di rumah.
Aku sempat bingung apakah aku harus membawa perlengkapan "memerah" untuk DL (Dinas Luar) atau tidak. Terbersit pikiran, apakah asiku masih bisa dipompa alias menghasilkan karena sudah 3 bulan lebih aku tidak melakukannya. Apakah mungkin 1 kali memompa bisa dapat sebotol. Tidak cuma itu, terpikir juga mau ditaruh mana asipnya jika nanti susah mencari kulkas/freezer. Tapi kalo tidak dipompa, aku takut bengkak dan jika dibiarkan bisa2 asiku kering. Kasian Avis kalo ibunya pulang tanpa asi kesukaannya :)
Akhirnya kuputuskan untuk membawa perlengkapan memerah untuk DL kali ini. Aku harus optimis bahwa asiku masih banyak jika dipompa. Aku juga mengkonsumsi lagi vitamin ibu menyusui.

Kegiatan sangat padat, aku hanya sempat memerah saat istirahat maghrib dan pagi sebelum mulai. Jadi sudah berasa benar2 kencang. Hari pertama memerah, alhamdulillah asiku banyak dan kental. Bahkan lebih kental dari ketika aku masih aktif memerah. Berarti anggapanku selama ini salah bahwa aku merasa kalo Avis hanya nenen kosongan alias "ngempeng" saja. Karena sepertinya asiku tidak keluar.
Sampai dengan selesai kegiatan (hari ketiga) aku menghasilkan 6 botol susu. Lumayan....untuk ganti Avis yang selama 3 hari kutinggalkan. Bisa diberikan ketika aku ke kantor besok, jadi tidak perlu susu formula untuk sementara. Biasanya selama aku dikantor, rata2 Avis minum susu 3 botol.

So....intinya adalah optimis dan semangat untuk melalui segala rintangan dalam memproduksi ASIP. Yang penting adalah niat kita untuk memberikan yang terbaik pada anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar